Selayang Pandang OPI TH
Berawal dari pemikiran para santri senior itu, mereka mempunyai gagasan untuk mendirikan suatu organisasi sebagai tindak lanjut apa yang menjadi tujuan mereka, yaitu menampung para santri yang berasal dari daerah yang merupakan karesidenan kediri dan madiun ke dalam suatau wadah yang mereka namakan dengan “Organisasi Pelajar Islam Thoriqul Huda” atau sering disingkat dengan nama “OPI-TH” yang tepatnya pada tahun 1965.
Tujuan Dasar Organisasi Pelajar Islam Thoriqul Huda
Dengan didirikannya OPI-TH, maka para santri yang berasal dari Karisidenan Kediri dan Madiun dapat mempererat Ukhuwah Islamiyah-nya. OPI-TH mempuyai tujuan dasar diantaranya:
1. Untuk mendidik anggotanya supaya menjadi generasi yang bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Mendidik anggotanya supaya menjadi generasi yang berakhlaqul karimah.
3. Mendidik anggotanya supaya menjadi generasi yang bertanggung jawab.
Dengan adanya tujuan tersebut, kita sebagai anggota OPI-TH mempunyai tugas yang sangat berat untuk berusaha melaksanakan amanat dan tujuan yang telah disebutkan diatas, sehingga kita tinggal di Pondok Pesantren Tebuireng tidak menyia-nyiakan apa yang menjadi harapan orang tua, agama, masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini sesuai Firman Allah SWT, yang artinya “mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya supaya mereka ini dapat menjaga diri”. (QS. At-Taubah).
Kurikulum Pendidikan Tebuireng
1. Pelajaran Membaca dan Menulis Latin
2. Pelajaran Bahasa Indonesia
3. Pelajaran Ilmu Bumi Dan Menulis Sejarah
4. Pelajaran Berhitung
disamping materi pelajaran diatas, juga mempelajari ilmu kanuragan atau ilmu beladiri. Pada awalnya pembaharuan ini mengalami berbagai hambatan yang cukup berat, akan tetapi tidak sampai mempengaruhi perkembangan pondok pesantren.
Dengan demikian, perkembangan pesantren semakin lama semakin pesat perkembangannya. Sehingga tujuan utama santri Tebuireng memang hanya untuk mendalami ilmu diniyah-nya saja, namun sesuai dengan perkembangan zaman dan IPTEK yang semakin pesat mempengaruhi pemikiran para santri. Akibat dari hal tersebut banyak santri yang keluar pondok untuk mengikuti berbagai macam kegiatan diluar pondok.
Pada periode selanjutnya, KH. A Kholiq Hasyim sebagai pengasuh memberikan maklumat yang berisi bahwa “ Santri hanya diperbolehkan mengikuti kegiatan diluar pondok yang bermanfaat dan bersifat positif yang dapat membantu perkembangan pemikiran para santri Pondok Pesantren Tebuireng”.
Akibatnya hal ini mendorong para santri senior untuk membicarakan masalah tersabut, tanpa mengurangi motivasi dan kegiatan belajar. Pada waktu itu Bapak Syamsuri Zain sebagai santri senior daerah Madiun, bapak Masturi dari Ngawi, dan Bapak Suwito dari Kertosono, mengadakan pertemuan untuk membicarakan pada adik santrinya yang mengikuti kegiatan di luar pondok, khususnya santri yang berasal dari Karisidenan Kediri dan Madiun. Alhamdulillah apa yang diupayakan oleh mereka berhasil untuk menampung dan mengatur para santri yang mengikuti kegiatan diluar pondok sehingga tidak mengurangi kagiatan dalam pondok.
Seiring berjalannya sejarah, KESAJ (Keluarga Santri Jombang), yang dulu belum tergabung dengan OPI TH, pada rentang tahun '97-2000an, mereka tergabung kedalam lingkar keluarga OPI TH, setelah sebelumnya KESAJ ikut dengan Organisasi Daerah Mojokerto (HISMA). Hingga sekarang, OPI TH terdiri dari santri wilayah Jombang, ex karesidenan Kediri & Madiun.
Penulis : Faiz Aunur Razi | Ketua OPI TH 2013
Semoga opith kedepannya dapat berkembang pesat, mampu menjadi wadah yg baik bagi para anggotanya, jaya terus opith
BalasHapusSaya merasakan ketenangan dan kenyamanan saat berada di opi TH, bersama teman-teman membangun organisasi ini lebih baik dan menjadikan pengalaman di organisasi sebagai bekal untuk terjun di masyarakat
BalasHapusPencitraan anda berlebihan ðŸ¤❣️
Hapus